FOMOTOTO: TEMPAT RAKYAT MERASA LEBIH DIDENGAR DARIPADA SAAT PEMILU

Fomototo: Tempat Rakyat Merasa Lebih Didengar Daripada Saat Pemilu

Fomototo: Tempat Rakyat Merasa Lebih Didengar Daripada Saat Pemilu

Blog Article

Setiap lima tahun sekali, rakyat Indonesia disapa dengan senyuman lebar:

“Saya dari rakyat, untuk rakyat.”

Lalu:

  • Baliho muncul di tiap tiang listrik

  • Kaos gratis dibagikan

  • Janji-janji diucapkan dengan nada heroik:
    “Listrik murah, lapangan kerja terbuka, jalan mulus sampai ke desa”

Tapi setelah tanggal coblosan lewat,
yang tersisa cuma spanduk luntur dan grup WhatsApp relawan yang sunyi.

Rakyat kembali ke rutinitas:
cicilan, kemacetan, dan antre BPJS.

Tapi di tengah kekosongan representasi,
ada satu tempat yang tidak pernah menjanjikan perubahan,
tidak mengajak kampanye,
tapi justru bikin rakyat merasa punya kendali sesaat:

fomototo.


Data: Partisipasi Politik Tinggi, Tapi Kepuasan Rakyat Rendah

Menurut survei IndoRakyat Watch (2024):

  • 76% warga merasa pemilu tidak mengubah hidup mereka secara signifikan

  • 58% merasa hanya dimanfaatkan sebagai “angka” dalam sistem

  • Namun… pengguna aktif fomototo justru meningkat pada masa pasca-pemilu,
    karena mereka merasa lebih jujur dan “langsung tahu hasil” dibanding pencoblosan

Karena fomototo tidak pakai jargon.
Tidak ada janji 1.000 hari kerja.
Tidak ada visi-misi ambigu.
Hanya ada satu hal:

Coba, dan lihat hasilnya sekarang.


Fomototo vs Demokrasi Indonesia

Elemen Demokrasi 5 Tahunan Fomototo
Janji Banyak, mengawang Tidak ada janji sama sekali
Proses Panjang, birokratis Langsung, sederhana
Rasa Setelah Berpartisipasi Bingung, kecewa Deg-degan, jelas
Kepastian Hasil Menunggu KPU, lalu lupa Klik hari ini, tahu hari ini

Fomototo: Tidak Menawarkan Perubahan, Tapi Tidak Pernah Bohong

Fomototo tidak akan muncul di kotak suara.
Tidak akan ajak debat live di TV.
Tidak akan datang ke pasar untuk sekadar selfie sambil membelah semangka.

Tapi ia juga tidak pernah bilang:

“Saya siap memperjuangkan suara Anda.”

Karena di fomototo, tidak ada suara — yang ada hanya keputusan dan keberanian mencobanya.

Dan itu lebih jujur daripada ribuan orasi di lapangan terbuka.


Kesimpulan: Fomototo, Tempat Di Mana Rakyat Merasa Berdaya Tanpa Harus Pilih “Yang Terbaik dari yang Buruk”

Fomototo tidak akan mengubah sistem.
Tidak akan memberi tunjangan, subsidi, atau jalan beraspal.
Tapi ia memberi satu hal yang jarang didapat rakyat:

Pilihan nyata.

Bukan pilihan antara dua calon yang sama-sama tidak dikenal,
tapi pilihan untuk klik atau tidak.
Untuk coba atau diam.

Dan kadang,
itu lebih demokratis dari seluruh pemilu yang pernah kita jalani.

Report this page